Jumat, 23 Agustus 2013

 Sekolah Dasar Negeri 25 Sawang adalah tempat pengabdianku di bumi Nanggroe ini. selama 14 bulan aku akan banyak belajar dari tempat ini.

Tampak depan SDN 25 Sawang

  SD ini kurang lebih delapan tahun berdiri, yaitu sejak 2005 atau masa darurat militer dicabut. SD ini awalnya berdiri secara swadaya untuk memenuhi kebutuhan sebuah pemukiman baru di lahan bekas hutan.


Anak-anak asyik bermain saat istirahat
 Selama perjalanannya SD ini tak jarang mengalami berbagai hambatan mulai dari terbatasnya jumlah guru yang mau mengajar di sini, dana operasional yang minim dan tentu dana pembangunan yang terbatas. Hingga akhirnya sekolah ini diakuisisi oleh pemerintah.


Kondisi belajar di dalam kelas
 Semangat dan dedikasi yang tinggi yang mampu mempertahankan SD ini hingga sekarang. tempat ini telah melahirkan beberapa guru yang mempunyai semangat tinggi dan kesadaran penuh akan tanggungjawab sebagai guru.


Tampak samping
 Segala keterbatasan telah mampu dilalui, terbukti hingga sekarang. anak-anakku dengan segala macam keterbatasan terus maju dan tidak akan pernah mengenal kata menyerah dengan kondisi yang ada.


Tampak belakang

Rahmadanti mempersiapkan olimpiade sains kuark
 Di sinilah kita semua merajut mimpi, memupuk optimisme, nasionalisme, dan mengasah potensi yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar