Sabtu, 21 September 2013

Rozali demikianlah anakku ini dipanggil. Anak aktif dan pemberani ini tak kenal kata "hanjet!", yang artinya "tidak bisa!", seandainya diminta untuk tampil atau mengerjakan tugas. Rozali anak periang yang tak banyak mengeluh. Tak hanya itu saja, anak ke tiga dari lima bersaudara ini mempunyai sikap yang sopan dan mempunyai sikap kepemimpinan yang patut dicontoh oleh teman-temannya. sikap kepemimpinan ini selalu ditunjukan saat perannya yang selalu menjadi pemimpin upacara bendera. Tak hanya itu, Rozali menjadi pemimpin kelas sejak Ia kelas 5. Rozali juga sering ditunjuk oleh Kepala Sekolah Pak Zulfikli untuk melatih teman-temannya menjadi pemimpin upacara. lebih dari itu sebenarnya sikap kepemimpinnya ditunjukan oleh anak ini ketika sering menggantikan temannya menjadi petugas upacara. Semua peran ia bisa, mulai dari membaca teks UUD 45 sampai menjadi petugas pengibar bendera.

Pagi hari Rozali selalu menyapaku dengam godaan khasnya, yaitu ngomong bahasa Aceh. awalnya aku kesulitan memahami apa perkataannya, tapi lama kelamaan aku memahami. "pu haba, pajan ka truk?" (bagaimana kabarnya,kapan sampai sekolah?) sambil mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman, ia ngomong dengan intonasi cepat. Akupun hanya tersenyum, karena tak bisa menjawab apa yang ditanyakan anak ini. Tak lama kemudian ia selalu membantuku membersihkan halaman kantor. Saat kawan-kawan lain sibuk bermain, ia lebih sering membantuku membawa kotak sampah.

Rozali tinggal bersama kedua orang tua dan kakak perempuannya. Rumahnya tak bertetangga, karena terletak di pinggiran hutan jauh dari pusat kampung. Rumah papan kayu ini terletak disebuah bukit, yang belum teraliri dengan listrik dan air bersih. Jarak rumah Rozali dengan sekolah sekitar 500 Meter, dekat memang karena sekolah kami kebetulan terletak jauh dari pusat kampung dan lebih dekat dengan rumah Rozali. Letak rumah Rozali yang sekitar 2 KM dari pusat kampung, tak membuat anak ini tak mengaji di Balai. setiap pukul 5 sore, ia sudah terlihat di kedai depan balai, untuk menunggu Teungkunya datang. 

Selain pintar dan mempunyai sikap kepemimpinan, Rozali juga mempunyai ketertarikan dalam musik dan puisi. Entah berapa kali anak ini selalu menawarkan diri untuk direkam saat mendendangkan lagu seperti artis. Jiwa seninya juga membuat ia jago membuat puisi. ketertarikan pada lagu dan puisi ini membuatnya selalu ingin menjadi artis terkenal. Semoga cita-citamu tergapai hai Rozali, pak guru selalu mendoakanmu ^_^
Krue Seumangat Aneuk Nanggroe!

0 komentar:

Posting Komentar