Mengamati proses pembelajaran di SD Batutis |
Kini kita dihadapkan
pada sebuah fakta paradoksal, bahwa pendidikan menjadi salah satu kendala utama
bagi usaha mencapai kecerdasan serta kebebasan berpikir
(Bertral
Russell)
Minggu ini saya menemukan model pendidikan
yang ideal dan mendapat makna tentang nilai penting dari sebuah pendidikan.
Diawali dari sebuah kunjungan yang penuh makna di Sekolah Dasar Batutis Al-Ilmi
di pingggiran Kota Bekasi. Mata hati dan fikiran saya terbuka, setelah melihat
sebuah sekolah yang sungguh-sungguh berniat ingin mencerdaskan manusia. Sekolah
yang menurut hemat saya menjadi antitesanya sekolah berkualitas tapi mahal.
Sekolah yang ingin membebaskan dari sebuah penyakit abadi manusia yaitu bodoh. Sekolah
yang saya yakini sebagai sekolah pembebasan, bukan pembebasan dari biaya saja,
akan tetapi lebih dari itu, yaitu pembebasan manusia dari segala bentuk
penindasan cara berfikir via penerapan kurikulum yang kaku.
Sekolah
yang baru berdiri sekitar 7 tahun tersebut, dari sisi bangunannya memang
terlihat sederhana, akan tetapi memiliki kemewahan kurikulum dan kaya akan
strategi pengajaran yang kreatif. Batutis juga memiliki guru-guru yang
mempunyai hati dan perasaan yang tajam saat mentransfer ilmu dan nilai kepada
siswanya, sehingga guru memahami secara detail tentang siswanya. Batutis juga
mampu membungkus khasanah keilmuan dalam sebuah bingkai nilai-nilai agama
Islam. Kemampuan pembungkusan ini menjadikan agama bukan sekedar kemasan akan
tetapi agama menjadi ruh. Keistimewaan-keistemawaan tersebut menjadikan Batutis
sebagai solusi bagi orang-orang yang miskin (dzu’afa) atau termiskinkan (Mustaz’afin)
untuk melahirkan generasi-generasi baru yang lebih berkualitas.
Semoga
apa yang sedikit saya gambarkan untuk Batutis tidak berlebihan, akan tetapi minimal
saya telah menjadi salah satu saksi adanya sekolah tersebut. Selain itu,
Batutis telah menjadi representasi dari harapan dan cita-cita saya sejak kuliah
tentang sekolah yang sesungguhnya. Sekolah yang serius menggarap problem
manusia. Sehingga apa yang telah menjadi problem sekolah kekinian soal
komersialisasi pendidikan, bingungnya penerapan kurikulum dan lain sebaginya
setidaknya telah terjawab bahwa disisi lain ternyata tumbuh sekolah yang akan
menantang pendapat Russel tentang paradoksnya dunia pendidikan.
Batutis
berjayalah................
0 komentar:
Posting Komentar